Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Wisata KarangJahe
Assalamualaikum wr.wb.
Halo teman teman...
Gimana kabar nya?
Semoga tetap bahagia dan selalu dalam lindungan Tuhan yang maha esa.
Oke teman teman di blog ini saya mahu menceritakan salah satu wisata pantai yang ada di kabupaten Rembang, dan juga sebagai faktor perubahan sosial masyarakat Desa pantai itu sendiri. Nah salah satunya adalah Pantai KarangJahe yang mana tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Pantai satu ini juga banyak di kenal karena barisan pohon Cemaranya yang menghiasi pinggiran pantai.
Pantai KarangJahe terletak di Dusun Jetak Belah, Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Daerah yang terbilang mudah di jangkau. Apalagi pintu masuknya sendiri berada di pinggir jalan utama antara Semarang – Surabaya.
Itu berarti ketika Anda melewati jalan tersebut bisa sekaligus menyempatkan diri mampir di pantai yang memiliki panorama menakjubkan ini. Anda juga akan disuguhi berbagai kelebihan yang tidak akan ditemui di pantai-pantai lainnya.
Menurut Bapak Ali Mustafa Kepala Desa Punjulharjo dan juga sebagai perintis perubahan sosial masyarakat pantai wisata KarangJahe, latar belakang adanya karangjahe adalah mulanya terdapat banyak permasalahan dan kekurangan berangkat dari desa Punjulharjo, permasalahan dan kekurangan itu sendiri menjadi kekuatan bersama dan kegabungan, dalam waktu itu pak Ali sebagai pemuda yang ikut dalam organisasi karena bekerja sama dengan pemerintah, dan holder yang ada di desa desanya maupun yang ada di kecamatan, dan bekerja sama dengan kepala sekolah Umar Fatah yang sampai sekrng menjadi bukti nyata komitmen bersama.
Nama karang jahe itu sendiri memili makna karena di pantai ini terdapat gugusan terumbu karang dan berbentuk seperti jahe, di samping itu ada sebuah peradaban masyarakat kehidupan Bumiayu yang terkena wabah, yang kemudian wabah itu pindah ke dukuh lainnya untuk mengabadikan nama itu di sepakati bersama namanya karang jahe.
Menurut pak Ali untuk meyakinkan masyarakat terkait destinasi wisata karang jahe juga tidak mudah karena pada masa itu di kabupaten Rembang hanya terdapat sedikit wisata. Di antaranya adalah Pantai Kartini Rembang, gedung Mulya Caruban, pantai Binangun dan pelabuhan,yang ke empat baru adanya wisata karangJahe.
Kemudian wisata karang jahe itu di adakan untuk menunjukkan panorama pesisir pantai, hutan Cemara, mangrove , laut yang landai sehingga menjadi daya dukung dan daya tarik wisata lokal bagi masyarakat Punjulharjo.
Dalam pembuatan wisata karang jahe awalnya masyarakat ada yg setuju dan ada yang tidak setuju namun dengan komitmen bersama dan sosialisasi perlahan-lahan akhir nya masyarakat ini bisa menerima.
"Saya inget betul waktu itu baru penanam mangrove 2008-2009 kemudian di lanjut tahun 2010. Pada tahun 2008-2009 memang masih gagal karena dalam tahap penyesuaian, tapi pada tahun 2010 berhasil dengan penanaman pohon Cemara, namun banyak yg rusak karena banyak masyarakat yang datang mengembala kambing di area penanaman pohon, banyak di gunakan permainan anak-anak, namun secara perlahan di sadarkan dengan sosialisasi bersama akan pentingnya penanaman" ujar mas Ali.
Mas Ali juga pernah mengikuti lomba Wana Lestari penyuluhan kehutanan masyarakat,Dimana mas Ali menghijaukan pantai yang gersang menjadi hijau. Lomba itu di dasari karena ada potensi alam namun serba kekurangan, dari situ akhirnya pak Ali berkomitmen bersama menggerakkan hati untuk bergerak, melestarikan, dan juga membudayakan pantai gersang menjadi hijau, dalam lomba ini pak Ali menyampaikan semuanya.
Pak Ali bisa hebat seperti karena beliau belajar bersama tokoh tokoh masyarakat dan juga dari keadaan serta kehidupan mas Ali yang merantau.
Pak ali juga berasal dari keluarga yang menengah. Pendidikan pak Ali juga tamatan SD, SMP, SMA Setalah itu mas Ali menjalani kehidupan prantauan, dengan ini pak Ali belajar akan pentingnya sosialisasi, dan juga organisasi. Dalam ini pak Ali belajar mengenai organisasi bersama dengan tokoh tokoh masyarakat di desa pak Ali.
Pak Ali juga merupakan type orang yang bertanggung jawab serta setia. Perubahan sosial bagi mas Ali adalah mustahil bagi permulaan bisa menciptakan destinasi wisata pantai, bukan pribadi namun tetap bersama sama sehingga menciptakan sebuah destinasi Wisata, bisa di bilang unggulan di kabupaten Rembang tetapi dengan istiqamah bersama bisa menciptakan adanya wisata pantai KarangJahe.
Dengan adanya wisata pantai KarangJahe masyarakat desa Punjulharjo bagi sosial, budaya, serta ekonomi nya meningkat.
Hal ini terbukti dengan cara pandang masyarakat berubah. Dari sistem mata pencaharian/lapangan pekerjaan masyarakat juga berubah.
Emang dulunya masyarakat serba kekurangan keterbatasan banyak permasalahan terkait kehidupan.
Masyarakat Desa Punjulharjo latar belakang nya adalah sebagai petani, petani tambak petani sawah dan juga sama nelayan. Dulu desa ini juga merupakan desa tertinggal terkait potensi alamnya juga sering terkena abrasi bahkan banyak masyarakat yang enggan ke pantai.
Wisata pantai KarangJahe juga pernah mendapat juara nasional.
Dulu masyarakat disitu lebih memilih bekerja sebagai nelayan, petani namun dengan keberadaan wisata KarangJahe banyak dari meraka mata pencaharian menjadi pedagang di pantai.
Dengan hal ini pendapatan masyarakat juga meningkat.
UMKM di wisata pantai KarangJahe pada awalnya hanya terdapat 1 sampai 3 saja penjual. Namun sekarang terdapat 150-200 pedangan. Itu pun hanya kulinernya.
Untuk harga makanan ataupun yang lainnya di buatkan SPP harga dan juga desain warungnya di samakan, agar tidak terjadi kenaikan harga atau standar yang tidak di inginkan pengunjung.
Menurut mas Ali Langkah langkah agar sebuah desa memiliki potensi wisata yang ramai adalah Niat komitmen bersama, komunikasi melakukan dan melaksanakan pemetaan serta perencanaan, di lanjut pendataan potensi yang cocok, sumber daya manusia yang akan di persiapkan dan juga kebudayaan. Kebiasaan masyarakat yang sopan menunjukkan kenyaman para pengunjung.
Agar tidak terjadi konflik. Terkait mengatasi langkah awal permetaan yang ada Masalah di datangi dan di selesaikan agar tidak tercampur aduk. Dalam mengatasi masalah biasanya mas Ali juga mengadakan rapart setiap malam, bahkan pengalaman mas Ali bisa ful satu bulan dalam menyelesaikan konflik. Pelan pelan pak Ali menyadarkan, serta mengajak masyarakat bareng bareng membangun konsep destinasi wisata Balongan .
Jika terjadi perebutan di wahana wisata, yang sering terjadi adalah sewa wahana, dalam mengatasi konflik ini tidak gampang, untuk menangani nya melakukan pendekatan langsung bersama pelaku usaha nya, namun konflik semacam ini tidak semua terjadi, hanya satu dua saja yang terjadi konflik semacam ini.
Kemudian gaes terkait pembagian hasil dana, dari awal sistem bagi hasil 60/40. 40 untuk di lapangan yg 60 di desa. Dana di buat operasional dan 40 sebagai pengembang wisata dan pengelolaan.
Pada masa pandemi keadaan ekonomi menurun. Masyarakat sangat gelisah sekali guys semuaaaa terputus, semua perekonomian ini merasa sangat tertekan. Terkait adanya wisata itu sangat luar biasa dampaknya terutama dari segi perekonomian, terus terkait fasilitas pembangunan terkait kegiatan sosial dalam segi pendidikan, keagamaan.
Pembagian hasil dari daya tarik wisata melalui Bundes itu masuk desa yg namanya PADES dan masuk kabupaten namanya PAD, yang masuk desa digunakan terkait merebot desa, masjid , mushola, anak yatim dll.
Peran anak muda ada di desa Punjulharjo
Pada waktu sampai sekarang memang di butuhkan.ini adalah kesempatan bagi semuanya untuk berkontribusi di desa memajukan desa supaya desa kita sejahtera lebih istilahnya menghidupi masyakarat desa kita sendiri itu sangat layak sekali karena contohnya
Di desa Punjulharjo itu pada waktu sebagai petani itu pendapatan dulu kalau Upas kerja tanam padi 10.000 perhari kalau skrng ibu
Komentar
Posting Komentar